
Plaid adalah startup yang menghubungkan fintech dengan rekening tabungan masyarakat. Pada putaran pendanaan terakhir valuasi Plaid sudah mencapai US$2,65 miliar. Startup ini sudah memiliki 2.600 pelanggan fintech. Plaid sudah berekspansi ke Amerika Serikat (AS), Inggris, Spanyol, Perancis dan Irlandia.
Melansir Forbes, Selasa (14/1/2020), alasan Visa mengakuisisi Plaid bukan karena potensi pendapatan perusahaan. Visa memiliki pendapatan US$23 miliar dan nilai pasar US$420 miliar tahun lalu.
Adapun pendapatan Plaid US$100-200 juta, mengutip seorang sumber. Sumbangan pendapatan ini cukup kecil ke Visa.
Ada dua alasan utama Visa mengakuisisi startup Plaid. Pertama, Plaid sudah bekerja sama dengan sebagian besar fintech terbesar di AS termasuk Venmo, Square Cash, Chime Acorns, Robinhood dan Coinbase.
Akuisisi ini akan membuat Visa mendapat akses ke basis pelanggan yang penting dan dapat menjual layanan pembayaran tambahan.
Kedua, Visa memiliki jaringan global yang tak tertandingi dalam teknologi keuangan, dengan jutaan pelanggan di 200 negara. Itu akan membuat Visa lebih mudah untuk membawa Plaid global.
Zach Perret akan tetap menjadi CEO Plaid. Menurutnya akuisisi ini sebagai validasi dari semakin pentingnya teknologi yang mereka jalankan dalam layanan keuangan. "Memasuki pasar kami adalah menemukan orang-orang yang menciptakan inovasi di dalam perusahaan," ujarnya.
Visa mengharapkan akuisisi akan rampung dalam tiga hingga enam bulan mendatang. Pembayaran ini dalam bentuk uang tunai sebesa US$ 4,9 miliar dan $ 400 juta dalam bentuk saham Visa.
(roy/miq)"buat" - Google Berita
January 14, 2020 at 04:22PM
https://ift.tt/2uL7boN
Kenapa Visa Mau Habiskan Rp 74 T Buat Akuisisi Startup Ini? - CNBC Indonesia
"buat" - Google Berita
https://ift.tt/2STObOS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kenapa Visa Mau Habiskan Rp 74 T Buat Akuisisi Startup Ini? - CNBC Indonesia"
Post a Comment