Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per Senin (10/2/2020) pukul 21:03 WIB, jumlah kasus virus Corona mencapai 40.573 di seluruh dunia. Hampir semua terjadi di China yaitu 40.195 kasus. Korban jiwa pun semakin banyak menjadi 910 orang, 871 ada di Provinsi Hubei (China) yang merupakan lokasi awal penyebaran virus ini.
Namun bukan berarti mereka yang berada di luar China bisa berleha-leha. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kasus Corona di luar China bisa jadi hanya puncak gunung es, tidak menggambarkan kengerian yang sebenarnya.
"Sedikitnya kasus yang terdeteksi di luar China mengindikasikan bahwa penyebaran yang lebih luas. Singkatnya, kita mungkin hanya melihat puncak dari gunung es," tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, seperti diwartakan Reuters.
Di luar China, sejauh ini ada 43 kasus virus Corona di Singapura, 38 di Hong Kong, 32 di Thailand, 27 di Korea Selatan, 26 di Jepang, 18 masing-masing di Malaysia dan Taiwan, 15 di Australia, 14 masing-masing di Jerman dan Vietnam, 12 di Amerika Serikat (AS), 11 di Prancis, 10 di Makau, 7 masing-masing di Kanada dan Uni Emirat Arab, tiga masing-masing di Italia, Filipina, India, dan Inggris, dua masing-masing di Rusia dan Spanyol, serta satu masing-masing di Nepal, Kamboja, Belgia, Finlandia, Swedia, dan Sri Lanka. Korban jiwa di luar China ada di Hong Kong dan Filipina masing-masing satu orang.
Selan itu ada pula 64 kasus yang terjadi kapal pesiar Diamond Cruise. Kapal tersebut kini dikarantina di Pelabuhan Yokohama (Jepang).
Penyebaran virus Corona yang begitu luas, lebih luas dari saat wabah SARS melanda pada 2002-2003, membuat berbagai negara waspada. Salah satunya Indonesia, yang sampai sekarang belum ada laporan terjadinya kasus virus Corona.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mulai Rabu pekan lalu resmi menutup sementara penerbangan dari dan ke China. Langkah ini ditempuh untuk menekan risiko penularan virus Corona kepada warga negara Indonesia.
"Penerbangan ke China itu kita tunda. Nanti sewaktu-waktu bisa dibuka tetapi tentu melalui evaluasi yang dilakukan juga. Ini berlaku untuk transit juga, sampai kapannya belum tahu kita harapkan tidak lama ya," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
NEXT>>
"buat" - Google Berita
February 11, 2020 at 09:13AM
https://ift.tt/2SDZhWu
Corona Bisa Buat CAD RI Bengkak, Tapi Pilih Harta atau Nyawa? - CNBC Indonesia
"buat" - Google Berita
https://ift.tt/2STObOS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Corona Bisa Buat CAD RI Bengkak, Tapi Pilih Harta atau Nyawa? - CNBC Indonesia"
Post a Comment