GIANYAR, BALI EXPRESS – Sekaa Teruna (ST) Eka Kencana, Banjar Kelingkung, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud memanfaatkan jerami untuk bahan ogoh-ogoh. Selain menghemat biaya, juga untuk mendukung program pemerintah terkait pengolahan bahan ramah lingkungan. Sampai saat ini ogoh-ogoh yang bertemakan Sang Hyang Lelakut tersebut sudah selesai 70 persen.
Ketua ST Eka Kencana, I Made Suarjana didampingi arsitek ogoh-ogoh, I Wayan Agus Eri Putra menjelaskan, pembuatan ogoh-ogoh sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Diawali dengan mencari jerami di areal persawahan di desa setempat. “Kami buat empat ogoh-ogoh, satu berukuran 6 meter, sedangkan tiganya lagi setinggi 2 meter. Selain itu, ornemen pendukungnya juga berbahan jerami,” jelasnya, Senin (24/2).
Suarjana yang kerap disapa Tegang, menerangkan, membuat ogoh-ogoh berbahan jerami baru pertama kali dilakukan. Diungkapkan, selain jeraminya gampang didapati, juga untuk menekan biaya.
“Dipilih jerami untuk bahan ogoh-ogoh karena ada kaitannya dengan tema, yaitu Lelakut. Selain itu, kami sengaja menggunakan bahan yang sebelumnya tidak terpikirkan untuk dijadikan sebuah ogoh-ogoh,” paparnya.
Tegang mengaku anggota seka teruna di banjarnya berjumlah 104 orang. Dengan jumlah itu, mereka bisa mencari jerami di areal persawahan. Sampai saat ini proses pengerjaan ogoh-ogoh baru mencapai 70 persen dengan menghabiskan jerami sebanyak tiga pikap. Sampai selesai, ia mengaku memerlukan jerami lagi satu pikap.
Sementara itu, arsitek ogoh-ogoh, Agus Eri menambahkan, selain jerami, ia juga menggunakan besi dan kawat sebagai kerangka. “Semuanya menggunakan jerami, termasuk hiasannya. Sedangkan khusus ogoh-ogoh kecil, kami gunakan buah kelapa untuk kepalanya. Untuk melekat jerami, kami pergunakan sistem sulam. Mulai dari ogoh-ogoh, kober, tedung dan ornamen lainnya, kami juga gunakan jerami,” paparnya.
Ogoh-ogoh tersebut akan diikutsertakan dalam parade yang digelar desa adat setempat di Catus Pata Desa Adat Lodtunduh. Pesertanya terdiri atas lima banjar.
Disinggung soal kendala, Agus Eri mengaku, hanya pada awal-awal proses sulam. “Awalnya tangan anggota sekaa teruna gatal-gatal. Setelah seminggu menyulam jerami, akhirnya terbiasa hingga ogoh-ogoh hampir selesai,” imbuhnya.
(bx/ade/man/JPR)
"buat" - Google Berita
February 24, 2020 at 06:59PM
https://ift.tt/2PiSS2n
Bertemakan Lelakut, ST Eka Kencana Ubud Buat Ogoh-ogoh dari Jerami - Jawa Pos
"buat" - Google Berita
https://ift.tt/2STObOS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bertemakan Lelakut, ST Eka Kencana Ubud Buat Ogoh-ogoh dari Jerami - Jawa Pos"
Post a Comment