Kelangkaan alat pelindung diri (APD) seperti masker, kacamata, hingga pakaian pelindung tubuh merupakan masalah terpenting bagi petugas kesehatan yang terus menghadapi beban risiko terbesar terkait ke Covid-19.
Para peneliti mengatakan masker hasil penelitian yang disebut 'respirator' di bidang medis itu berfungsi sebagai cadangan untuk respirator N95 yang berharga tetapi terancam punah.
Selain memberikan perlindungan yang efektif terhadap virus, respirator baru memiliki manfaat tambahan karena relatif murah dan dapat digunakan kembali.
Melansir Forbes, setiap respirator baru dapat diproduksi dengan biaya sekitar US$3. Petugas kesehatan dapat memproduksinya dengan cepat menggunakan persediaan medis yang murah dan sudah tersedia di sebagian besar rumah sakit, misalnya masker anestesi, filter ventilator, dan tali elastis.
Para peneliti mengingatkan masker baru ini bukan pengganti untuk APD konvensional meski akan sangat berguna jika penyedia layanan kesehatan kehabisan N95. Para peneliti diketahui telah menguji masker baru itu terhadap orang sehat.
Dalam pengujian itu, sukarelawan dalam kondisi stabil setelah menggunakan masker selama 20 menit.
Ribuan petugas layanan kesehatan di AS saat ini sangat ketakutan karena bisa terinfeksi Covid-19 melalui udara dari pasien yang positif Covid-19. Ketika satu petugas kesehatan yang terinfeksi maka petugas kesehatan yang lain dapat terinfeksi secara berjenjang.
Berdasarkan data, rata-rata orang yang terinfeksi Covid-19 kemungkinan menginfeksi 1 hingga 3 orang. Covid-19 juga diketahui dapat ditularkan melalui udara.
Kekurangan masker telah melanda AS selama seminggu terakhir. Selain penjatahan, dokter disarankan untuk menggunakan kembali masker yang digunakan saat mengunjungi pasien untuk menghemat persediaan.
Melansir Business Insider, dalam pedoman terbaru untuk mengatasi kekurangan masker, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan bahwa petugas medis mungkin dapat menggunakan masker buatan sendiri misalnya Bandana atau syal untuk merawat pasien dengan Covid-19 sebagai upaya terakhir jika peralatan lain tidak tersedia.
Epidemiolog Universitas New York Celine Gounder mengaku khawatir dengan rekomendasi CDC. Dia berkata tidak ada bukti bahwa rekomendasi itu bisa melindungi penularan Covid-19.
"Walaupun mengenakan syal atau bandana mungkin membantu mencegah orang sakit dari menularkan infeksi Covid-19 kepada orang lain dengan menjebak tetesan pernapasan, tapi tidak aman bagi petugas kesehatan untuk mengandalkan syal dan bandana untuk melindungi diri mereka sendiri dari infeksi oleh pasien mereka," kata Gounder.
Pedoman CDC sendiri mengakui bahwa bandana atau syal yang diikat di wajah masih belum dianggap sebagai alat pelindung diri.
"buat" - Google Berita
March 25, 2020 at 07:06AM
https://ift.tt/3anPAU4
Ahli Buat Masker yang Bisa Dipakai Berulang Kali untuk Dokter - CNN Indonesia
"buat" - Google Berita
https://ift.tt/2STObOS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ahli Buat Masker yang Bisa Dipakai Berulang Kali untuk Dokter - CNN Indonesia"
Post a Comment