Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja bursa saham domestik pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (3/4/2020) berpotensi melanjutkan tren penguatan. Investor mulai memperhitungkan dampak stimulus yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi dari wabah virus corona (covid-19).
Sentimen positif juga datang dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, yang ditutup menguat dini hari tadi.
Pada perdagangan Kamis (2/4/2020) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,47% ke level 4.531,68 dengan rentang harga tertinggi 4.531,68 dan terendah 4.393,67, karena stimulus fiskal yang digelontorkan pemerintah memberikan harapan bagi para pelaku pasar.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Kamis kemarin sebesar Rp 6,61 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 384,28 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Saham-saham yang mendorong kenaikan di antaranya PT Elnusa Tbk (ELSA) (28,37%), PT Rukun Rahaja Tbk (RAJA) (20,93%), PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) (18,64%), Sedangkan PT Medco Energi International Tbk (MEDC) (15,51%) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (11,41%).
Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Kamis membukukan penguatan, Dow Jones Industrial Average naik 2,24%, sedangkan indeks S&P 500 naik 2,28%, dan indeks Nasdaq 100 menguat 1,72%.
Saham yang mendukung penguatan Dow Jones Industrial Average adalah Chevron Corp, yang naik 11,03% atau 7,56 poin pada US$ 76,12. Sementara itu, Exxon Mobil Corp menambahkan 7,65% atau 2,87 poin menjadi US$ 40,40 dan Caterpillar Inc naik 4,84% atau 5,39 poin menjadi US$ 116,74 pada akhir perdagangan.
Di pagi hari ini pukul 07:35 WIB futures Wall Street terkonsolidasi, indeks Dow Jones futures turun 0,6% pada 21.144, S&P 500 melemah 0,63% menjadi 2.501 sedangkan Nasdaq 100 naik 0,5% ke 7.592.
Pada perdagangan pagi ini Jumat (3/4/2020) koreksi di bursa saham Wall Street futures (kontrak berjangka) kemungkinan menjadi sentimen negatif IHSG untuk mempertahankan penguatan.
Foto: Revinitif
|
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), mencoba melanjutkan pergerakan ke atas (bullish). Mencoba melewati level resistance di 4.580 dan berlanjut ke area 4.630. Sementara support berada di 4.445 hingga area 4.350.
Sementara indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat masih bergerak ke atas, tersirat dari garis CCI yang mencoba menembus batas pivot dari CCI. Begitu juga dengan indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang sudah saling berpotongan di bawah area jenuh jual (oversold) menandakan rebound.
Secara keseluruhan, dari sisi fundamental masih positif karena investor merespons serangkaian stimulus yang dikucurkan pemerintah, dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba menembus area resistance. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk bergerak menguat.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)"buat" - Google Berita
April 03, 2020 at 08:04AM
https://ift.tt/2UFawA8
Stimulus & Wall Street Hijau, Bakal Jadi Tenaga Buat IHSG - CNBC Indonesia
"buat" - Google Berita
https://ift.tt/2STObOS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Stimulus & Wall Street Hijau, Bakal Jadi Tenaga Buat IHSG - CNBC Indonesia"
Post a Comment