SuaraJogja.id - Seiring dengan maraknya tren lockdown mandiri di Yogyakartam penyemprotan disinfektan pada warga juga banyak dilakukan di jalan masuk sejumlah permukiman yang membatasi akses keluar-masuk wilayahnya. Bupati Sleman Sri Purnomo pun mengingatkan bahwa disinfektan buakn untuk disemprotkan pada tubuh manusia.
Ia melakukan sosialisasi soal peringatan tersebut lewat sebuah video yang dibumbui sedikit humor. Video berdurasi dua menit 47 detik itu diunggah ke akun resmi Instagram @kabarsleman milik Pemkab Sleman, Kamis (2/4/2020).
Video itu mengambil setting lokasi di jalan masuk RT 03/04 RW 33 Dusun Jaban, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. Tampak seorang pengendara sepeda mtoro yang hendak masuk ke kawasan tersebut disemprot disinfektan sampai ke wajahnya. Terjadilah perdebatan di antara dua pria itu.
"Woy woy ngawur mosok raiku disemprot barang. Wis mlebu-metu portal, sitik-sitik semprot, opo-opo semprot [woy woy sembarangan masak wajahku disemprot juga. Sudah keluar-masuk portal, sedikit-sedikit semprot, apa-apa semprot]. Teles kebes, netes eluh, cendol dawet [pelesetan potongan lirik lagu Via Vallen dan Didi Kempot]," keluh si pengendara sepeda motor.
Tak lama di tengah keributan dua pria itu, datanglah Sri Purnomo, menanyakan keduanya sedang melakukan apa. Setelah mengetahui akar permasalahan dua pria itu, Sri Purnomo menjelaskan bahwa disinfektan bukan untuk disemprotkan pada manusia, melainkan benda mati.
"Disinfektan kan larutan kimia yang enggak direkomendasikan WHO [untuk orang] karena itu bisa merusak mata dan kulit. Mestinya disinfektan ini tadi hanya dipakai untuk tempat-tempat yang biasa dipegang manusia, enggak bisa disemprot ke manusia," jelasnya, menggunakan bahasa Jawa.
Tak hanya itu, Sri Purnomo juga menegur orang-orang yang bergerombol menjaga jalan masuk perkampungan itu. Ia mengingatkan bahwa kegiatan yang melibatkan berkumpulnya orang banyak meningkatkan risiko penyebaran COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona SARS-CoV-2.
"Mestinya kan hanya dua, tiga, atau empat orang. Itu saja diatur duduknya, jarak antara satu dan yang lain 1,5 meter," tuturnya.
Di akhir video, Sri Purnomo kembali menegaskan hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari seluruh masyarakat, khusunya di Sleman, selama pandemi corona ini.
"Jangan sekali-kali menggunakan larutan disinfektan untuk menyemprot tubuh manusia karena pada prinsipnya itu bukan untuk tubuh manusia, tapi untuk benda, jadi benda-benda yang sering dipegang oleh manusia itu disemprot," katanya.
"Saya mengingatkan kepada warga masyarakat itu selalu kita menjaga jarak antara satu orang dengan ornag yang lain minimal 1,5 meter, yang dikenal dengan social distancing, kemudian menjadi physical distancing ini. MUdah-mudahan coronavirus bisa kita tekan, kita tanggulangi, tidak mudah menyebar di Kabupaten Sleman," tutup Sri Purnomo.
"Matur suwun videonya sangat bermanfaat. Semoga semua bisa belajar dari info video ini... Sangat tidak baik apabila cairan disinfektan (terbuat dari bahan kimia) disemprotkan langsung ke orang/otomatis nyemprot ke orang yang lewat... Berbahaya banget... Demi kebaikan & kesehatan bersama..." ungkap @jogjamonggomakan.
""Teles kelebes"... "netes eloh"... "cendol dawet".... [emoji tertawa] edukasi yang jempol," komentar @dedi_cahyono_p.
"buat" - Google Berita
April 03, 2020 at 02:48PM
https://ift.tt/2yxFm5p
Disinfektan Bukan buat Manusia, Bupati Sleman Sosialisasi Pakai Video Kocak - SuaraJogja.ID
"buat" - Google Berita
https://ift.tt/2STObOS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Disinfektan Bukan buat Manusia, Bupati Sleman Sosialisasi Pakai Video Kocak - SuaraJogja.ID"
Post a Comment