Search

Corona Buat Saham Raksasa Maskapai Dunia Tumbang Hingga 70% - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit virus corona (COVID-19) benar-benar memukul aktivitas ekonomi global akibat kebijakan karantina wilayah (lockdown) yang diterapkan negara-negara yang terpapar. Industri penerbangan menjadi salah satu yang terkena pukulan paling awal.

Pemerintah Indonesia sudah resmi menghentikan sementara layanan transportasi udara penumpang komersial. Ketentuan ini berlaku sejak Jumat ini, 24 April 2020 sampai 1 Juni 2020 guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, mengatakan larangan terbang ini berlaku baik perjalanan dalam negeri (domestik) maupun luar negeri (internasional).


"Untuk sektor transportasi udara saya sampaikan pertama larangan perjalanan dalam negeri dan luar negeri, baik transportasi udara berjadwal maupun carter 24 April-1 Juni 2020," kata Novie, dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/4/2020).

Akibatnya saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada perdagangan sesi I melemah lebih dari 4%. Secara year-to-date, GIAA sudah ambles sekitar 65%.

Sebelum larangan terbang tersebut, industri penerbangan memang sudah terpukul, bahkan secara global. Akibatnya saham-saham maskapai penerbangan terbesar di dunia juga turut merosot.

Maskapai raksasa dunia pun tak lepas dari aksi jual, bahkan ada sahamnya yang anjlok lebih dari 70%. Namun yang menarik, penurunan maskapai penerbangan China, yang merupakan negara pertama menerapkan kebijakan lockdown justru penurunannya jauh lebih baik ketimbang maskapai raksasa lainnya.

Berikut kinerja saham maskapai penerbangan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya (market cap), menurut data dari Statista per Juli 2019

1. Delta Air Lines (DAL)
Maskapai Penerbangan asal Amerika Serikat ini memiliki market cap terbesar di dunia, US$ 38,1 miliar. Meski virus corona sudah "menyerang" China sejak akhir 2019 lalu, tetapi saham DAL baru terkena dampaknya sejak pertengahan Februari.

Aksi jual masif menerpa DAL pada periode 21 Februari hingga 18 Maret, saat DAL menyentuh level US$ 19,1/saham yang merupakan level terendah sejak 28 Agustus 2013.

Kamis (23/4/2020) kemarin, saham DAL menguat 0,04% du level US$ 22,48/saham, tetapi secara year-to-date (YTD) sudah ambles 61,56%

2. Southwest Airlines (LUV)
Maskapai penerbangan terbesar kedua masih dari Negeri Paman Sam. Kapitalisasi pasar Southwest Airlines sebesar US$ 28,5 miliar. Sama dengan Delta Air Lines saham LUV juga terkena aksi jual masif pada periode 21 Februari hingga 18 Maret.

Namun masih lebih baik ketimbang DAL, LUV menyentuh level terendah sejak Oktober 2014 pada Rabu (22/4/2020) lalu ketika turun ke US$ 28,8/saham.

Kamis kemarin, LUV menguat 1,45% ke US$ 30,14/saham, sementara secara YTD ambels 44,16%.


3. United Continental Holdings UAL

Maskapai dengan market cap terbesar ketiga di dunia, US$ 23,3 miliar, juga berasal dari AS. Kamis kemarin, saham UAL melemah 0,62% di US$ 25,72/saham dan secara YTD saham UAL ambles 70,8%. Pada 18 Marey lalu, saham UAL menyentuh US$ 17,8/saham yang merupakan level terendah sejak Agustus 2012.

4. Ryanair Holdings (RYA)
Maskapai penerbangan yang berbasis di Irlaindia ini memiliki market cap sebesar US$ 15,4 miliar. Saham Ryanair kemarin menguat 1,91% di 9,6 poundsterling per saham, dan secara YTD merosot 34,38%. Pada 23 Maret lalu, RYA menyentuh 8,05 poundstrerling per saham yang merupakan level terendah sejak November 2014


5. American Airlines Group (AAL)

Maskapai penerbangan dengan market cap terbesar kelima, US$ 15,4 miliar, kembali berasal dari AS. Saham American Airlines Group kemarin melemah 0,19% di US$ 10,25/saham, sementara secara YTD ambles 64,26%.

Saham AAL pada 3 April lalu bahkan menyentuh US$ 9,09/saham yang merupakan level terendah sepanjang masa sejak di perdagangkan di Nasdaq tahun 2013 lalu.


6. China Eastern Airlines

Market cap maskapai penerbangan asal Negeri Tiongkok ini sebesar US$ 14,8 miliar. Saham China Eastern pada Kamis kemarin melemah 0,47% di 4,21 yuan per saham. Sementara secara YTD sahamnya turun 27,54%.

Sebagai negara asal virus corona, penurunan saham China Eastern Airlines terbilang jauh lebih baik ketimbang maskapai asal AS.

Pada 23 Maret lalu, China Eastern menyentuh level 4,12 yuan per saham, yang merupakan level terlemah sejak November 2014.

7. China Southtern Airlines
Masih dari Negeri Tiongkok, China Southtern Airlines memiliki market cap sebesar US$ 14,8 miliar. Kemarin sahamnya melemah 0,57% di level 5,2 yuan per saham, sementara secara YTD turun 27,28%.

Pada 19 Maret lalu, Saham China Southtern Airlines menyentuh 5,05 yuan per saham yang merupakan level terlemah sejak Maret 2015.


8. International Airlines

Maskapai yang berbasis di London Inggris ini memiliki market cap sebesar US$ 14,4 miliar. Kemarin harga sahamnya menguat 0,09% di 224,9 poundsterling per saham, sementara secara YTD ambrol 64,62%.

Pada 19 Maret lalu, saham International Airlines menyentuh level 195 pounsterling per saham yang merupakan level terendah sejak Januari 2013.


9. Deutsche Lufthansa

Maskapai yang berasal dari Jerman ini memiliki market cap sebesar US$ 12,1 miliar. Saham Deutsche Lufthansa kemarin melemah 0,56% di 7,606 euro per saham, sementara secara YTD ambles 52,43%. Kemarin sahamnya bahkan menyentuh 7,77 euro per saham yang merupakan level terendah sejak Maret 2009.


10. All Nippon Airways

Dengan market cap sebesar US$ 12 miliar, All Nippon Airways menjadi maskapai terbesar ke-10. Sahamnya Kamis kemarin menguat 0,51% ke 2.366,5 yen per saham, sementara secara YTD merosot 35,02%.

Pada 6 April lalu, saham All Nippon Airways menyentuh 2.060 yen per saham yang merupakan level terlemah sejak Januari 2014.

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/hps)

Let's block ads! (Why?)



"buat" - Google Berita
April 24, 2020 at 03:12PM
https://ift.tt/3aylE6R

Corona Buat Saham Raksasa Maskapai Dunia Tumbang Hingga 70% - CNBC Indonesia
"buat" - Google Berita
https://ift.tt/2STObOS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Corona Buat Saham Raksasa Maskapai Dunia Tumbang Hingga 70% - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.