INDOZONE.ID - Sejumlah kalangan, termasuk ahli pandemi hingga kalangan peneliti virus memprediksi, badai virus corona (Covid-19) di Indonesia, baru akan berakhir di bulan Juni atau awal Juli 2020. Sementara, di masa-masa sebelum itu, bisa dipastikan likuiditas keuangan perusahaan hingga perorangan akan terasa sangat ketat.
Hal itu disebabkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang secara langsung menghambat pergerakan manusia. Sekaligus menghambat sektor produksi maupun jasa, sehingga banyak sektor usaha yang saat ini kondisinya tidak normal, dan berimbas terhadap pendapatan para karyawannya.
Untuk menyikapi hal tersebut, seorang financial planner, Aidil Akbar pun berbagi tips agar para pegawai, khususnya sektor formal, bisa survive menghadapi badai virus corona tersebut.
Menurut Aidil, kunci utama keberhasilan seseorang menghadapi likuiditas keuangan yang sempit adalah seberapa besar kemampuan orang tersebut dalam mengendalikan keinginannya.
Seseorang yang tengah berada dalam situasi seperti ini, haruslah mampu mereduksi keinginan dan membelanjakan uang yang dimilikinya, hanya untuk sesuatu yang saat ini benar-benar perlu dan tidak bisa ditunda, seperti kebutuhan pangan, kebutuhan internet untuk melaksanakan Work From Home (WFH), serta kebutuhan untuk kesehatan.
"Pertama kan kita harus tahu, seberapa lama akan terjadi hal seperti ini. Sebagaimana orang-orang yang jago statistik, ahli pandemi, ahli virus, mereka bilang rata-rata hampir sebagian besar bilang ini baru akan berakhir di Juni atau Juli (2020). Berarti baru akan membaiknya kan di Juli. Sementara kalau dari sisi perusahaan, Juli itu kan baru mulai lagi, berarti mereka kan masih butuh waktu 1-3 bulan untuk bisa kembali normal di bisnis mereka. Artinya sebagai individu, sampai Juli kita harus siap, kemudian dari Juli pun kita harus jaga-jaga dan waspada sampai 3 bulan kedepan," ujar Aidil Akbar kepada Indozone, saat dihubungi pada Minggu (26/4/2020).
Aidil juga menyarankan agar dalam situasi seperti sekarang ini, masyarakat bisa menahan keinginannya untuk membeli barang-barang yang belum diperlukan saat ini, dan hanya fokus kepada kebutuhan pangan, serta penunjang dalam kegiatan WFH dan kebutuhan pokok rumah tangga lainnya seperti listrik, PDAM, hingga bahan pangan harian yang diperlukan.
"Kalau kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan papan tidak apa-apa. Tapi memang sandang harus diperhatikan juga ya, sebab kan juga kalau beli baju sekarang toh gak bisa dipakai kemana-mana juga," tuturnya.
Adapun kebutuhan-kebutuhan penting yang tidak bisa ditinggalkan di saat seperti sekarang ini adalah kebutuhan pangan, listrik, air bersih, keamanan, internet, di samping juga kita harus menyisihkan sejumlah uang sebagai dana darurat, minimal untuk kebutuhan hingga tiga bulan ke depan.
"Pokoknya kuncinya adalah hiduplah se-prihatin mungkin," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
"buat" - Google Berita
April 26, 2020 at 12:57PM
https://ift.tt/3bGiGP5
Buat Karyawan yang Hadapi Corona, Pakar Finansial: Hiduplah Seprihatin Mungkin - Indozone.id
"buat" - Google Berita
https://ift.tt/2STObOS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Buat Karyawan yang Hadapi Corona, Pakar Finansial: Hiduplah Seprihatin Mungkin - Indozone.id"
Post a Comment