Nilai rugi per saham menjadi senilai Rp 82 dari sebelumnya laba per saham yang dikantongi senilai Rp 25.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan, pendapatan di tahun lalu mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 75,21% secara year on year (YoY). Pendapatan tumbuh menjadi sebesar Rp 19,30 triliun, naik dari Rp 11,01 triliun di akhir Desember 2018.
Beban pokok pendapatan perusahaan tumbuh hampir dua kali lipat dari sebelumnya Rp 9,94 triliun di akhir 2018 menjadi sebesar Rp 18,16 triliun di akhir 2019.
Beban keuangan juga mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat menjadi senilai Rp 781,69 miliar dari sebelumnya senilai Rp 352,81 miliar.
Selain itu perusahaan perusahaan juga mengalami penambahan beban lain-lain menjadi Rp 63,57 miliar dari sebelumnya keuntungan lain-lain yang dikantongi sebesar Rp 116,16 miliar.
Perusahaan pelat merah ini juga membukukan kerugian dari entitas asosiasi sebesar Rp 8,99 miliar dari sebelumnya untuk Rp 8,12 miliar.
Sementara itu, untuk liabilitas naik 66% YoY menjadi dari Rp 9,07 triliun menjadi senilai Rp 15,10 triliun. Peningkatan liabilitas ini disebabkan karena meningkatnya jumlah utang bank jangka pendek dan utang obligasi. Utang-utang ini digunakan perusahaan untuk modal kerja dan investasi.
Nilai ekuitas mengalami penurunan sebesar 14% akibat perusahaan mengantongi kerugian dan penurunan harga jual rata-rata logam di tahun lalu. (hps/hps)
"buat" - Google Berita
April 15, 2020 at 05:37PM
https://ift.tt/3aeqbLo
2019 Tahun Berat Buat PT Timah, Rugi Hingga Rp 704 M - CNBC Indonesia
"buat" - Google Berita
https://ift.tt/2STObOS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "2019 Tahun Berat Buat PT Timah, Rugi Hingga Rp 704 M - CNBC Indonesia"
Post a Comment